photo hhhhhhhhiii_zps9dd37855.jpeg" />  photo hhdrhhdhdrhdh_zps2794a59b.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />
Home » » Apakah Anda Seorang Aktivis Atau Revolusioner?

Apakah Anda Seorang Aktivis Atau Revolusioner?

Apakah Anda Seorang Aktivis Atau Revolusioner?
Oleh: A. R. Ame’

Mengapa harus menjadi Revolusioner dan bukan Aktivis. Kata Aktivis mungkin sudah sering terdengar di kalangan Mahasiswa atau Ormas buruh dan sebaliknya kata “Revolusioner” serasa tidak pernah kita dengar. Seorang mahasiswa dengan merasa bangga sering kali mencap dirinya sebagai seorang Aktivis kampus. Keaktifannya di berbagai organisasi intra maupun ekstra memang biasanya menjadi landasan atau unsur Mahasiswa itu di katakan Aktivis.
Mengetahui kondisi hari ini (terkhusus pada tatanan Ekonomi dan Politik) yang semakin terpuruk membuat berbagai macam gerakan mahasiswa melakukan berbagai sikap bukan hanya untuk perjuangan perubahan tapi juga untuk membuktikan bahwa dirinya adalah seorang Aktivis. Namun sebelum kita menganalisa lebih jauh antara seorang aktivis dan seorang Revolusioner dari berbagai sudut, pertama kita harus tahu dulu apa sebenarnya yang di maksud dengan Aktivisme dan Revolusioner.
Aktivisme atau kepegiatan terdiri dari upaya yang dimaksudkan untuk mengemukakan masalah perubahan yang terkait dengan masyarakat, kuasa pemerintahan, tatanan masyarakat, atau lingkungan. Aktivisme dapat berupa penulisan surat kepada persuratkabaran atau politikus, kampanye kuasa pemerintahan. Lagipula, Aktivisme tentang tatanan masyarakat dapat berupa pemulauan (boikot) atau semena-mena menggurui usaha dagang, unjuk rasa, pawai jalanan (street marches), mogok kerja dan mogok makan (hunger strikes).
Beberapa pegiat (activist) mencoba membujuk orang untuk mengubah perilaku mereka secara langsung, daripada membujuk pemerintah untuk mengubah undang-undang. Gerakan kerjasama (cooperative movement) berusaha untuk membangun lembaga-lembaga baru yang sesuai dengan asas-asas kerjasama (cooperative principles), dan umumnya tidak menimbrung atau memengaruhi (lobby) atau menyanggah secara politis justru secara ekonomis.
Sedangkan revolusioner adalah seseoran yang cenderung melakukan kehendaknya secara cepat, sopntan  namun pasti. Secara harfiah, Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Atau singkatnya Revolusi adalah berarti perubahan sistem dan rezim atau pembaharuan basis struktur dan supra struktur dalam sebuah negara. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan (parlementariat) atau melalui kekerasan (frontal). Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap 'cepat' karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun.
Dialektika revolusi mengatakan bahwa revolusi merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan rakyat yang ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, namun juga segenap elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi merupakan bagaimana revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu perhitungan mapan, bahwa revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya. Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di sekelilingnya. Romantika revolusi merupakan nilai-nilai dari revolusi, beserta kenangan dan kebesarannya, di mana ia dibangun. Romantika ini menyangkut pemahaman historis dan bagaimana ia disandingkan dengan pencapaian terbesar revolusi, yaitu kemaslahatan rakyat. Telah banyak tugu peringatan dan museum yang melukiskan keperkasaan dan kemasyuran ravolusi di banyak negara yang telah menjalankan revolusi seperti yang terdapat di Vietnam, Rusia, China, Venezuela, Cuba dan banyak negara lainnya. Menjebol dan membangun merupakan bagian integral yang menjadi bukti fisik revolusi. Tatanan lama yang busuk dan menyesatkan serta menyengsarakan rakyat, diubah menjadi tatanan yang besar peranannya untuk rakyat, seperti di Bolivia, setelah Hugo Chavez menjadi presiden ia segera merombak tatanan agraria, di mana tanah untuk rakyat sungguh diutamakan yang menyingkirkan dominasi para tuan tanah di banyak daerah di negeri itu. Walaupun revolusi yang di lakukan oleh Chavez masih terbilang revolusi Parlementariat.
Jika itu mahasiswa, berarti watak aktivisnya hanya berlaku di kampus saja dan jika itu seorang buruh berarti watak aktivisnya juga berlaku di pabrik saja. Aktivisme sering di artikan sebagai pelaku perubahan namun perubahan yang di hasilkan hanya bertaraf ekonomis saja, sebaliknya revolusioner ia tidak di kotakkan dalam satu ruang lingkup seperti kampus atau pun pabrik tapi lebih kepada individunya. Maksudnya ialah, seorang Revolusioner tidak pernah memandang kebutuhan ekonomisnya saja tapi juga berusaha memperjuangkan kebutuhan politiknya juga.
Aktivis cenderung eksklusif dan tertutup terhadap aktivis lainnya, semua itu di lakukan biasa karena pengkotakan yang di buat oleh mereka sendiri. Penyakit-penyakit Aktivisme sering terjangkiti kepada beberapa mahasiswa-mahasiswa lainnya. Penyakit seperti eksklusif, elitis, herois bahkan rasis dan fasis biasanya di dapat karena arogansi intelektual dan organisasi masih kental di dalam diri para Mahasiswa yang mengaku dirinya Aktivis. Berbeda dengan aktivisme, revolusioner di landasi oleh kesadaran Klas dan teori yang matang, revolusioner tidak lagi memperjuangkan hal-hal yang bersifat ekonomis semata tapi lebih kepada perjuangan politik atau Partai untuk bagaimana kemudian merealisasikan revolusi yang sedang di jemputnya. Jika aktivis cenderung eksklusif, justru bagi kaum Revolusioner keharusan akan keterbukaan menjadi salah-satu misi. Dalam melakukan penyebarluasan kesadaran. Propaganda dan konsolidasi adalah agenda yang wajib bagi gerakan revolusioner. Semua itu di lakukan untuk menopang gerakan untuk lebih massif. Karena mereka (kaum Revolusioner) percaya bahwa sesuatu yang berkontradiksi kemudian di dalamnya ada nilai kuantitatif ke nilai kualitatif pastinya akan melahirkan sebuah Negasi ke negasi.
Saya tidak mencoba untuk membanding-bandingkan antara seorang Aktivis dan Seorang Revolusioner, saya hanya melihat dari realitas yang ada. Namun perbedaan sudah jelas di antara Aktivis dan revolusioner. Tinggal kita apakah akan berjuang dengan membawa gelar aktivis atau gelar Revolusioner. Semoga bisa bermanfaat bagi kita dan segera jawab pertanyaan tadi. Apakah Kita Seorang Revolusioner atau Aktivis ?

0 komentar:

Posting Komentar

Download Buletin

Populer Post

 
Hak Cipta : Komite Pusat - Gerakan Perjuangan Mahasiswa Demokratik SGMK Kota Parepare | ' | AR. Ame' FB
Copyright © 2013. Gerakan Perjuangan Mahasiswa Demokratik Parepare - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by RED LEFT