photo hhhhhhhhiii_zps9dd37855.jpeg" />  photo hhdrhhdhdrhdh_zps2794a59b.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />
Home » » Ketika Revolusioner Menjadi Manja

Ketika Revolusioner Menjadi Manja



Ketika Revolusioner Menjadi Manja
Oleh: A. R. Ame’

Nampaknya gerakan semakin berlawanan dengan cita-cita ketika apa yang di perbuat tak selaras dengan keinginan, apa guna sebuah cita-cita akan perubahan besar ketika tak sedikitpun terlihat berusaha untuk menggapai cita-cita itu, mungkin itu lah yang terlihat dari gerakan yang terbilang masih menyusui ini.

Sebuah tanya akhirnya lahir dari benak seseorang yang termasuk dalam gerakan itu, tanya ini harusnya di jawab dengan tindakan tanpa celoteh yang bersifat apoligi semata. Apakah diskusi sekali dalam seminggu yang memang sudah menjadi agenda rutin dan wajib bagi gerakan dan apakah karena rapat dalam mengevaluasi gerakan akan membuat seorang yang telah lantang mencap dirinya sebagai seorang “Revolusioner” menjadi jenuh kemudian. Ku pikir itu bukanlah sebuah alasan akan kejenuhan itu.

Jenuh atau demor memang tak bisa nafikkan akan kehadirannya dalam setiap diri seseorang. Tapi ketika hanya karena agenda rutin sebuah gerakan yang menjadi alasan akan demornya jiwa Revolusioner itu. Berbicara soal rutinitas organisasi, memang terkadang memberikan dampak positif maupun negatif terhadap setiap individu di dalamnya. Tapi mengapa harus menghindar dan bukan memperbaiki atau membicarakannya kembali ?. berarti semua itu bukanlah kejenuhan tapi “kemalasan”.

Tulisan ini menjadi kritikanku kepada kawan-kawan yang nampaknya semakin malas saja untuk kembali menopang perjuangan meraih Sosialisme seperti yang kita dambakan. Sebuah revolusi bukanlah sesuatu yang kita tunggu atau kita nantikan, tapi justru harus kita jemput. Terus bagaimana kemudian kita harus menjemput Revolusi itu, jawabannya hanya satu, yaitu kembali kejalan benar yaitu jalan yang penuh perjuangan akan Sosialisme, dan bukan terpatung dalam kamar dengan alasan ini, itu, dan jenuh walau sebenarnya hanya faktor “kemalasan”.

0 komentar:

Posting Komentar

Download Buletin

Populer Post

 
Hak Cipta : Komite Pusat - Gerakan Perjuangan Mahasiswa Demokratik SGMK Kota Parepare | ' | AR. Ame' FB
Copyright © 2013. Gerakan Perjuangan Mahasiswa Demokratik Parepare - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by RED LEFT