AKU SUDAH TAHU
Ame’ (Poetra Sang Proletar)
Ame’ (Poetra Sang Proletar)
Ia tak tahu
apa yang kau ajarkan
ia bingung dengan jalan yang kau tuntunkan
namun dengan dekil, bau, dan kurus anak kecil itu menerima saja
yaitu menyusuri jalan
yang katanya penuh kebenaran dan keajaiban
penuh kedamaian serta kasih sayang
ia bingung dengan jalan yang kau tuntunkan
namun dengan dekil, bau, dan kurus anak kecil itu menerima saja
yaitu menyusuri jalan
yang katanya penuh kebenaran dan keajaiban
penuh kedamaian serta kasih sayang
Sering kali ia tersandung di jalanmu yang mulus
itu
namun ia dengan sigap bangun. Mengapa ?
selalu ia merasa terancam walau jalanmu terlihat aman
tapi, ia tak takut dan masih saja terus melangkah
walau dengan arah dan tujuan yang belum terbaca. Mengapa ?
kau pun tersenyum yang ia tak tahu apa maksudnya
serta kehendakmu kepadanya
namun ia dengan sigap bangun. Mengapa ?
selalu ia merasa terancam walau jalanmu terlihat aman
tapi, ia tak takut dan masih saja terus melangkah
walau dengan arah dan tujuan yang belum terbaca. Mengapa ?
kau pun tersenyum yang ia tak tahu apa maksudnya
serta kehendakmu kepadanya
Kini ia berjalan
jelas iya… kau teriakkan kebenaran
yang memang anak itu selalu di salahkan
dengan semua kebenaran yang ia lakukan
jelas iya… kau teriakkan kebenaran
yang memang anak itu selalu di salahkan
dengan semua kebenaran yang ia lakukan
Ia masih saja berjalan
jelas iya… Kau menjanjikan keajaiban
yang memang anak itu telah putus asa dengan harapan
yang tak kunjung menuai jawaban
jelas iya… Kau menjanjikan keajaiban
yang memang anak itu telah putus asa dengan harapan
yang tak kunjung menuai jawaban
Dia masih terus berjalan
jelas iya… kau menjanjikan kedamaian
yang memang anak itu telah bosan
dengan dunia yang semakin membinasakan
jelas iya… kau menjanjikan kedamaian
yang memang anak itu telah bosan
dengan dunia yang semakin membinasakan
Nyatanya ia masih berjalan
jelas iya… kau menawarkan kasih sayang
yang ternyata anak itu telah lama rindu
dengan apa yang di sebut cinta
dengan apa yang di sebut cinta
jelas iya… kau menawarkan kasih sayang
yang ternyata anak itu telah lama rindu
dengan apa yang di sebut cinta
dengan apa yang di sebut cinta
Aku tak bertanya mengapa anak itu berjalan !
tapi aku bertanya mengapa engkau berbohong !
tak perlu kau jawab
karena jawabannya telah aku dapati
tapi aku bertanya mengapa engkau berbohong !
tak perlu kau jawab
karena jawabannya telah aku dapati
Yang perlu kau jawab adalah
mengapa kau janjikan anak itu dengan kebenaran
yang ternyata hanya kesesatan
yang kau sajikan
dan ternyata hanya kebohongan
yang selalu kau ucapkan
mengapa kau janjikan anak itu dengan kebenaran
yang ternyata hanya kesesatan
yang kau sajikan
dan ternyata hanya kebohongan
yang selalu kau ucapkan
mengapa kau janjikan anak itu dengan keajaiban
yang ternyata hanyalah tipu muslihat yang kau coba berikan
dan hanya kemelaratan yang ia dapatkan
yang ternyata hanyalah tipu muslihat yang kau coba berikan
dan hanya kemelaratan yang ia dapatkan
Mengapa kau bisikkan tentang kedamaian
yang ternyata peperangan, peperangan
dan peperanganlah yang kau perlihatkan
yang ternyata peperangan, peperangan
dan peperanganlah yang kau perlihatkan
Dan Mengapa kau menawarkan kasih sayang
yang ternyata hanya penyiksaan, pengasingan,
dan penindasan yang ia rasakan
membuat anak kecil itu belum jua menuai jawaban
dari harapan yang mulai membosankan
yang ternyata hanya penyiksaan, pengasingan,
dan penindasan yang ia rasakan
membuat anak kecil itu belum jua menuai jawaban
dari harapan yang mulai membosankan
Semua itulah yang harus kau jawab
walau sebenarnya
juga telah ku tahu jawabannya.
walau sebenarnya
juga telah ku tahu jawabannya.
0 komentar:
Posting Komentar