Tugas-tugas Mendesak Kita !
Sudah berulang kali kaum revolusioner Rusia menyatakan bahwa tugas
politik mendesak adalah menumbangkan otokrasi dan merebut kebebasan
politik. Ketika kaum revolusioner Rusia pertama kali berdiri pada tahun
1885, dengan Group Emansipasi Buruh, sudah dikatakan seperti itu.
Demikian juga ketika kongres pendirian Partai Buruh Sosial Demokrat
Rusia pada 1898.
Namun sekarang ditahun 1900 pertanyaan tersebut mengemuka kembali dan
banyak yang menunjukan kebimbangan atas kebenaran dari jawaban
permasalahan tersebut.
Sekarang terdapat kelompok-kelompok yang menyatakan bahwa perjuangan
ekonomi jauh lebih penting. Sementara tugas-tugas politik proletariat
dimundurkan jauh di belakang, dinomer duakan dan dibatasi.
Bahkan dinyatakan bahwa pembentukan sebuah Partai Revolusioner hanya
sekedar mengulang-ulang. Bahwa kaum buruh hanya cukup berjuang secara
ekonomi dan membiarkan perjuangan politik diserahkan pada kaum
terpelajar yang beraliansi dengan kaum liberal.
Ditambah lagi dengan pernyataan bahwa kaum buruh belum matang,
menolak sepenuhnya program kaum revolusioner. Bahwa program-program kaum
revolusioner terlalu tinggi dan tidak dimengerti oleh kaum buruh.
Hal ini berarti di satu sisi, gerakan klas buruh sedang dipisahkan dari
sosialisme. Itu berarti kaum revolusioner selalu memberikan bantuan pada
perjuangan ekonomi klas buruh. Namun hampir tidak ada yang dilakukan
untuk memberikan penjelasan kepada klas buruh tentang tuntutan-tuntutan
sosialisme dan tugas-tugas politik gerakan secara keseluruhan.
Di sisi yang lain sosialisme sedang dipisahkan dari gerakan buruh.
Kaum revolusioner menganggap bahwa klas buruh membatasi perjuangannya
hanya pada perjuangan ekonomi oleh karena itu perjuangan politik melawan
pemerintah sepenuhnya dikerjakan oleh kaum terpelajar atau milik para
elit-elit pimpinan organisasi.
Terdapat tiga kondisi yang menjadi dasar dari persoalan diatas. Pertama
pada awal aktivitas mereka, kaum revolusioner Rusia membatasi dirinya
hanya bekerja dalam lingkaran propaganda. Ini merupakan lingkaran studi
yang kecil dan terisolasi. Terisolasi satu sama lain dan terpisah dari
gerakan revolusioner di belahan dunia lainnya. Yang setiapnya hanya
mencakup sedikit buruh yang paling maju dan sangat memiliki motivasi.
Dengan begitu ketika melakukan agitasi di antara massa, kita tidak
mampu menahan diri kita untuk tidak terbawa pada hal ekstrim lainnya.
Yaitu menurunkan program-program revolusioner agar sesuai dengan
ilusi-ilusi mendesak dari buruh pada umumnya. Menghilangkan perjuangan
politik karena buruh masih belum memunculkan tuntutan-tuntutan politik.
Ataupun karena buruh masih terhegemoni dengan kesadaran borjuis maka
agar kaum revolusioner mendapatkan dukungan luas dan cepat dia mengikuti
buntut dari perkembangan gerakan buruh. Mengulang-ulang apapun slogan
dan tuntutan gerakan buruh yang telah dimunculkan secara independen.
Atau mengulang-ulang apapun yang telah jelas siap untuk diterima dengan
segera oleh buruh.
Kedua, di tahapan awal aktivitas kaum
revolusioner harus berjuang untuk hak keberadaan kita melawan pengikut
Narodnaya Volya. Mereka memahami “politik” sebagai aktivitas yang
terpisah dari gerakan klas buruh dan merendahkan politik murni sebagai
perjuangan komplotan rahasia. Dalam menolak politik semacam itu, kaum
revolusioner terjebak pada tindakan ekstrim dengan menekan politik
sepenuhnya kebelakang.
Ketiga, bekerja di lingkaran kecil
buruh-buruh lokal yang terisolir membuat kaum revolusioner tidak
mencurahkan perhatian atas pentingnya mengorganisir partai revolusioner.
Padahal dengan adanya partai revolusioner itu akan dapat digabungkan
seluruh aktivitas kelompok-kelompok lokal. Sehingga dimungkinkan
mengorganisir kerja revolusioner pada garis yang tepat.
Pada dasarnya memang ekonomisme terkait erat dengan berkembangnya
kerja-kerja yang terisolir. Karena ekonomisme membuat kaum revolusioner
hanya menjadi buntut dari gerakan buruh. Sehingga kaum revolusioner
kerja-kerjanya akan terfragmentasi dan terpisah antara satu dengan yang
lainnya. Setiap daerah, setiap cabang membuntut pada perkembangan
gerakan buruh di masing-masing lokalitasnya.
Tidak ada kebutuhan untuk mengambil pelajaran-pelajaran maju dari
perkembangan SELURUH gerakan buruh. Apalagi berbicara mengenai penyatuan
kekuatan untuk menghancurkan kapitalisme, yang tidak akan secara
spontan muncul di kepala buruh.
Kondisi-kondisi tersebut diatas menyebabkan gerakan terpusat pada
satu sisi saja. Kecenderungan “ekonomisme” telah berusaha untuk
menaikkan kecupetan ini ke tingkatan teori yang istimewa dan menggunakan
Bersteinisme yang lagi ngetrend dan “kritik terhadap marxisme” yang
juga sedang jadi model, yang menjajakan pemikiran-pemikiran lama kaum
borjuis dengan merek baru.
Usaha-usaha ini sendiri semakin meningkatkan bahaya yang melemahkan
hubungan antara gerakan klas pekerja Rusia dengan kaum Sosial Demokrat
Rusia, yang menjadi pelopor dalam perjuangan kebebasan politik. Tugas
mendesak dari gerakan kita adalah untuk memperkokoh hubungan ini.
Kaum revolusioner adalah gabungan dari gerakan buruh dengan
sosialisme. Namun ini bukan sekedar kaum revolusioner berada
ditengah-tengah massa. Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan
ditengah-tengah massa? Yang dilakukan kaum revolusioner jelas bukan
melayani gerakan klas buruh secara pasif. Juga bukan meninggalkan
perspektif revolusioner dan membuntut setiap tahap-tahap perkembangan
gerakan klas buruh.
Tugas-tugas kaum revolusioner adalah mewakili kepentingan gerakan
secara keseluruhan. Menunjukan tujuan-tujuan pokok dan tugas-tugas
politiknya, dan melindungi kemandirian politik dan ideologinya.
Jika gerakan buruh terisolasi dari kaum revolusioner atau jika kaum
revolusioner tidak melaksanakan tugas-tugasnya maka gerakan buruh akan
menjadi picik. Gerakan buruh tidak bisa dihindari menjadi berwatak
borjuis. Dan kaum revolusioner yang tidak melaksanakan tugas-tugasnya
justru memperbesar watak borjuis tersebut. Dengan hanya melakukan
perjuangan ekonomi, klas buruh kehilangan kemandirian politiknya. Klas
buruh menjadi buntut dari partai-partai lain dan mengkhianati slogan
besar: “Pembebasan klas buruh haruslah menjadi tugas klas buruh itu
sendiri” (merujuk pada Aturan-Aturan Umum Assosiasi Pekerja
Internasional” (Internasional Pertama) disusun oleh Karl Marx F Engels).
Di setiap negara memang ada periode dimana keberadaan gerakan klas
buruh terpisah dari gerakan sosialis, masing-masing berjalan di jalannya
sendiri; dan di setiap negara pemisahan ini melemahkan keduanya, baik
gerakan sosialis maupun gerakan klas buruh. Hanya dengan penggabungan
sosialisme dengan gerakan buruh di setiap negara menghasilkan basis yang
tahan lama untuk keduanya. Tetapi di setiap negara kombinasi antara
sosialisme dan gerakan buruh berkembang secara historis, dengan cara
yang unik, sesuai dengan kondisi waktu dan tempat yang menyertainya.
Di Rusia, kebutuhan menggabungkan sosialisme dengan gerakan kaum
buruh sudah jadi teori dan dinyatakan sejak waktu yang lampau, tetapi
baru sekarang hal itu dipraktekkan. Ini proses yang sangat sulit, oleh
karenanya tidak mengherankan kalau dalam kenyataannya hal itu disertai
kebimbangan dan kebingungan-kebingungan.
Apa yang bisa dipelajari?
Keseluruhan sejarah sosialisme Rusia telah menghasilkan keadaan
dimana tugas mendesak terpenting adalah perjuangan menentang
pemerintahan otokratik dan memenangkan kebebasan politik. Gerakan
sosialis kami mengkonsentrasi dirinya di atas perjuangan menentang
otokrasi. Di lain pihak, sejarah menunjukkan bahwa pengisolasian
pandangan-pandangan sosialis dari kaum pelopor klas buruh adalah lebih
besar di Rusia daripada di negara-negara lain, dan selama pengisolasian
ini berlanjut gerakan revolusioner di Rusia menuju ajalnya dan impoten.
Dari kondisi ini secara otomatis muncullah tugas yang harus dipenuhi
oleh kaum revolusioner Rusia – untuk mengilhami massa proletar dengan
pandangan-pandangan sosialisme dan kesadaran politik, serta
mengorganisir sebuah partai revolusioner yang berhubungan secara dekat
dengan gerakan klas buruh yang spontan.
Kaum revolusioner Rusia sudah melakukan banyak hal untuk arahan ini,
tetapi masih banyak yang harus dilakukan. Dengan tumbuhnya gerakan,
lapangan aktivitas kaum revolusioner menjadi lebih luas; kerja menjadi
lebih bervariasi, meningkatnya jumlah aktivis-aktivis gerakan akan
mengkonsentrasikan usaha-usaha mereka dalam memenuhi bermacam-macam
tugas-tugas khusus yang dimunculkan oleh kebutuhan akan propaganda dan
agitasi sehari-hari. Fenomena semacam ini adalah alamiah dan tak
terelakkan, tetapi ini menyebabkan kita harus memberi perhatian khusus
untuk mencegah aktivitas-aktivitas khusus dan metode-metode perjuangan
ini menjadi tujuan akhir, dan mencegah kerja-kerja persiapan menjadi
dipahami sebagai kerja yang utama dan satu-satunya.
Tugas prinsipil dan mendasar kita adalah membantu pembangunan politik
dan organisasi politik klas buruh. Mereka yang menempatkan tugas ini di
belakang, yang menolak untuk mensubordinasikan seluruh tugas-tugas dan
metode-metode khusus perjuangan padanya, mengikuti jalan yang sesat dan
menyebabkan kerusakan serius dalam gerakan.
Dan memang tugas ini telah ditempatkan ke belakang, pertama, oleh
mereka yang menyerukan kaum revolusioner untuk hanya menggunakan cara
lingkaran komplotan rahasia tertutup yang terpisah dari gerakan klas
buruh dalam perjuangan melawan pemerintah.
Yang kedua, oleh mereka yang membatasi isi dan cakupan propaganda
politik, agitasi dan organisasi; mereka yang berpikir bahwa “politik”
cocok dan pantas bagi kaum buruh hanya pada peristiwa-peristiwa atau
waktu-waktu tertentu dalam hidup mereka. Mereka yang begitu rajin sekali
mengganti perjuangan politik melawan otokrasi dengan konsesi-konsesi
kecil; dan mereka yang tidak berjuang keras agar bahwa tuntutan-tuntutan
untuk konsesi-konsesi kecil ini dimajukan menjadi perjuangan
sistematis, teguh dari partai klas buruh revolusioner dalam menentang
otokrasi.
“Mengorganisirlah!” begitu sebagian kelompok terus menerus
mengulang-ulang kata tersebut pada kaum buruh, dengan berbagai cara.
Seluruh pengikut kecenderungan “ekonomis” meneriakan hal yang sama.
Kaum revolusioner tentu saja secara keseluruhan menyetujui seruan
ini. Tapi kita tidak lupa menambahkan: mengorganisirlah tapi jangan
hanya sekedar menjadi kumpulan, lingkaran-lingkaran pekerja,
organisasi-organisasi massa atau serikat-serikat buruh. Tapi
terorganisir juga dalam sebuah partai revolusioner. Mengorganisir untuk
perjuangan yang menentukan melawan kediktaktoran dan keseluruhan tatanan
kapitalisme.
Jika tidak terorganisir dengan cara ini maka klas buruh tidak akan
meningkat kesadarannya dan memiliki kesadaran perjuangan klas. Jika
tidak terorganisir dengan cara ini gerakan klas buruh akan mati tak
berdaya.
Jika tidak terorganisir dalam sebuah partai revolusioner maka tidak
akan ada bantuan apapun untuk klas buruh selain hanya pemenuhan hak
normatif, uang, lingkaran studi, kumpulan arisan, dsb. Dengan demikian
klas buruh tidak akan mampu memenuhi misi sejarah besarnya. Yaitu untuk
membebaskan dirinya dan seluruh rakyat dari perbudakan politik dan
ekonomi.
Tidak ada satu klaspun di dunia ini yang memperoleh kekuasaan tanpa
menghasilkan pemimpin-pemimpin politiknya. Perwakilan dari klasnya yang
paling maju yang mampu mengorganisir gerakan dan memimpinnya.
Klas buruh Rusia juga telah menunjukan bahwa ia dapat menghasilkan
laki-laki dan perempuan semacam itu. Perjuangan yang telah berkembang
luas selama lima atau enam tahun terakhir ini telah menunjukan potensi
luar biasa kekuatan revolusioner dari klas buruh. Telah menunjukan bahwa
sebiadab apapun represi yang dilakukan oleh pemerintah, bukan
menghancurkan gerakan buruh, namun justru meningkatkan jumlah buruh yang
berjuang ke arah sosialisme, ke arah kesadaran politik dan perjuangan
politik.
Kongres yang diselenggarakan kawan-kawan kita pada tahun 1898 secara
tepat telah merumuskan tugas-tugas kita dan bukan hanya mengulangi
perkataan-perkataan orang lain, bukan sekedar memperlihatkan antusiasme
“kaum intelektual.”…. Kita harus siap bekerja secara teguh untuk
menunaikan tugas-tugas ini, menyesuaikan masalah program Partai,
organisasi dan taktik sesuai dengan waktunya.
Kita telah menjelaskan pandangan-pandangan kita tentang dalil-dalil
mendasar dari program kita, dan tentu saja di sini bukan tempatnya untuk
memerincinya. Kami merencanakan membuat artikel berseri di isu-isu
mendatang tentang masalah-masalah organisasi. Ini merupakan permasalahan
yang paling mendesak yang harus kita selesaikan.
Dalam menanggapi persoalan tersebut kita sangat jauh ketinggalan di
belakang pekerja-pekerja lama gerakan revolusioner Rusia. Kita harus
secara jujur mengakui cacat ini, dan menggunakan segala usaha kita untuk
memikirkan metode-metode rahasia yang lebih besar di dalam kerja kita,
berpropaganda secara sistematis tentang metode-metode kerja yang tepat,
metode-metode yang tepat dalam menipu tentara dan menghindari perangkap
dari polisi.
Kita harus melatih orang-orang yang akan mengabdi pada revolusi tidak
hanya dalam waktu luang mereka, tetapi seluruh hidup mereka; kita harus
membangun organisasi yang cukup besar untuk mampu memperkenalkan
pembagian kerja yang ketat dalam berbagai bentuk kerja kita.
Akhirnya, terkait dengan masalah-masalah taktik, kami harus membatasi
diri kita sebagai berikut: kaum revolusioner tidak mengikat
tangan-tangannya, tidak membatasi aktivitasnya pada suatu rencana atau
metode perjuangan politik yang telah dibayangkan sebelumnya; ia
mengenali semua metode perjuangan selama mereka sesuai dengan kekuatan
yang ada pada partai revolusioner dan memfasilitasi pencapaian
hasil-hasil terbaik yang dapat dicapai dalam suatu situasi tertentu.
Jika kita memiliki partai revolusioner yang terorganisir kuat, sebuah
pemogokan mungkin akan tumbuh menjadi demonstrasi politik, menjadi
kemenangan politik terhadap pemerintah. Jika kita memiliki partai
revolusioner yang terorganisir kuat, sebuah pemberontakan lokal dapat
berkembang menjadi kemenangan revolusi.
Kita harus tanamkan dalam pikiran kita bahwa perjuangan melawan
pemerintah untuk tuntutan-tuntutan parsial dan keberhasilan mendapatkan
konsesi-konsesi tertentu, hanyalah suatu pertempuran kecil-kecilan yang
ringan bagi musuh, suatu pertempuran kecil-kecilan oleh pos-pos terdepan
kita, sementara pertempuran yang menentukan masih jauh.
Di depan kita, dengan semua kekuatannya, menara dan benteng istana
musuh membombardir kita. Memberondong habis pejuang-pejuang terbaik
kita. Kita harus menduduki istana tersebut dan kita akan berhasil. Jika
kita menggabungkan semua kekuatan klas buruh yang bangkit kesadarannya
dengan semua kekuatan kaum revolusioner kedalam sebuah partai
revolusioner. Partai revolusioner yang akan menarik semua rakyat yang
kuat dan jujur. Hanya dengan itulah ramalan Peter Alexeyev, seorang
buruh revolusioner besar, akan terpenuhi: “lengan-lengan berotot dari
jutaan buruh akan diacungkan, dan penindasan yang lalim, yang dijaga
oleh bayonet-bayonet tentara, akan dihancurkan menjadi debu!”
Catatan ini merupakan hasil diskusi tulisan Lenin dengan judul yang sama “Tugas Mendesak Gerakan Kita“. Diselenggarakan oleh KPO-PRP Yogyakarta.








Home »
Perspektif
» Tugas-tugas Mendesak Kita !
Tugas-tugas Mendesak Kita !
Posted by Redaksi
Posted on 13.20
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar