Kuba: Pelajar di Jamin demokratis Revolusioner
Sumber: Arah Juang
Havana – Tukang kritik terus mengatakan bahwa Kuba tidak demokratis,
tertutup, represif dan bahwa ide-ide kritis secara umum ditindas. Sebuah
penyelidikan terhadap sistem pendidikan dan kaum muda di
sekolah-sekolah Kuba memberikan gambaran yang sangat berbeda.
Meskipun dipermukaan ruang kelas Kuba terlihat sedikit banyak serupa
dengan yang ada di Australia, keduanya sangat berbeda dalam hal
pendekatan terhadap pendidikan dan kaum muda di masyarakat. Ada
murid-murid duduk di meja dan guru berkeliling menjawab pertanyaan,
namun di situ kesamaannya berakhir. Dengan cepat dinamika ruang kelas
menunjukan pendekatan pembelajaran yang sangat berbeda.
Sistem pendidikan Kuba sangat memberikan tekanan pada kreativitas,
berpikir kritis dan kemampuan penelitian serta dalam pembelajaran
kooperatif. Di atas kertas, setidaknya, banyak dari nilai-nilai yang
sama yang dipegang oleh sistem pendidikan di Australia. Namun, konteks
sosial dan politik dari pendidikan di Kuba berarti bahwa nilai-nilai
tersebut tidak hanya didukung sebagai tujuan-tujuan abstrak namun dapat
direalisasikan dalam kehidupan nyata. Bertentangan dengan Australia
dimana bahkan ide-ide yang paling bermakna adalah tidak mungkin dalam
konteks pengalaman umum yang mengasingkan dan menghimpit di bawah sistem
pendidikan kapitalis.
Slogan yang terus ada dari Revolusi Kuba adalah “senjata kita adalah
ide kita”, dan orang-orang yang paling paham terhadap slogan tersebut
adalah murid-murid sekolah Kuba, yang diajar dari circulos (pusat
perawatan anak) hingga universitas bahwa tanggung jawab sosial mereka
yang paling penting adalah untuk mengabdikan ide-ide serta kemampuan
mereka sendiri untuk secara kritis dan konstruktif menganalisa dunia di
sekeliling mereka.
Mereka yang familiar dengan pendidik Brazil Paulo Freire akan mengenali
teori pendidikan hadap masalah (problem-posing) sedang bekerja ketika
bebicara dengan anak-anak muda tersebut. Hasrat, kepercayaan diri dan
sifat berpendirian dari murid-murid sekolah Kuba sangat mencolok bagi
siapapun yang bekerja dengan remaja di sistem pendidikan Australia.
Murid-murid sekolah Kuba menunjukan kemampuan untuk mengeneralisasi
dan untuk menempatkan mereka sendiri pada “gambaran besar”, pada saat
yang sama dengan percaya diri memahami peran yang harus mereka mainkan
sebagai individu dalam demokrasi revolusioner. Ini bertentangan secara
langsung dengan cara pandang individualistik dan egois yang ditanamkan
oleh sistem pendidikan Australia kepada anak-anak muda.
Guru-guru di Kuba
Pelajar di Kuba dan keluarga mereka memiliki hubungan yang cukup erat
dangan para guru. Meskipun banyak lembur dan rata-rata upah profesional
ada kesamaan antara para guru di Australia dan Kuba, status sosial
mereka berbeda. Seperti para dokter, mengajar merupakan profesi yang
sangat dihormati di Kuba.
Sebelum revolusi tahun 1959, sistem pemdidikan kuba mencerminkan
ketimpangan mencolok yang umum terjadi pada negara-negara kapitalisme
terbelakang. Orang kaya Kuba biasanya mengirim anak-anak mereka ke
sekolah swasta elit atau belajar di luar negeri, sementara anak-anak
dari para buruh pedesaan sekolah di sekolah umum yang jauh lebih rendah
kwalitasnya atau tinggal terlalu jauh dari sekolah untuk bisa mengenyam
pendidikan secara penuh. Anak-anak yang tinggal di pedesaan yang orang
tuanya adalah buruh tani lima kali lebih tidak mungkin untuk
menyelesaikan sekolah dasar dibandingkan mereka yang memiliki orang tua
dengan pekerjaan non-manual, bergaji.
Sebagai pengakuan atas tugas besar yang akan dilakukan untuk membalik
kondisi tersebut, banyak program darurat yang diberlakukan pada
1960-1961, dan meskipun jelas ada kelemahan, dunia internasional
mengakui hasil yang dicapai luar biasa. Tingkat buta huruf secara
keseluruhan di Kuba berkurang dari 23%, menurut sensus terakhir yang
dilakukan sebelum Revolusi, menjadi 3,9%, tingkat yang jauh lebih rendah
dari negara Amerika Latin lainnya.
Untuk mengatasi kelemahan yang masih tersisa, selama 40 tahun terakhir
ada komitmen yang luarbiasa untuk pengembangan kemampuan profesi para
staf pengajar.
Dokumen-dokumen yang disiapkan sebagai bagian dari program pelatihan
guru ini selalu tersedia secara luas untuk masyarakat umum, yang
didorong untuk terlibat secara aktif dalam sistem pendidikan.
Tugas utama pendidikan di Kuba ditegaskan dalam semua dokumen-dokumen
yang disiapkan oleh para ilmuwan pedagogi dengan dan bagi guru adalah
untuk menciptakan anak-anak muda pemikir, kritis, mandiri dan percaya
diri. Para siswa menyebut ini sebagai “pertukaran ide” di dalam kelas,
menunjukkan bahwa guru tidak selalu benar tetapi selalu tertarik untuk
belajar dari para siswa.
Ketika ditanya tentang lingkungan belajar yang positif, hal pertama
yang yang disebutkan oleh siswa dan guru adalah sifat timbal balik dan
diskusi kolektif di kelas. Meskipun hal tersebut terjadi di beberapa
ruang kelas di Australia, hal ini jauh dari norma.
Hasilnya, adanya hubungan positif dan kuat antara guru, siswa dan
keluarga mereka. Para siswa berbicara tentang guru mereka dengan hormat,
dan menganggap mereka termasuk pengaruh yang paling penting dalam
hidupnya. Adalah benar-benar normal bagi guru untuk mengunjungi siswa di
rumah mereka dan memiliki hubungan yang baik dengan orang tua mereka –
tidak hanya sebagai tindakan disiplin terakhir atau sebagai tanda telah
“diperiksa” pada hasil akademik (seperti yang sering terjadi di
Australia ) tetapi sebagai bagian dari proses untuk melibatkan orang tua
siswa dalam proses pendidikan dan untuk memahami semua aspek kehidupan
siswa.
Adalah penting juga, bahwa terdapat beberapa guru di sekolah-sekolah
hari ini yang merupakan bagian dari anak-anak usia 11 dan 12 tahun yang
berpartisipasi dalam brigade melek huruf pertama di awal tahun 1960-an
yang pergi ke pedesaan mengajarkan kemampuan membaca dasar untuk lebih
dari 700.000 petani dan buruh pedesaan. Perjuangan seperti ini tetap
menjadi inspirasi bagi siswa hari ini.
Demokrasi bagi Pelajar
Sistem pendidikan Kuba secara umum mencerminkan sistem negaranya yang
demokrasi partisipatif sejati, dengan cara yang mungkin tak
terbayangkan untuk sebagian besar pejabat dinas pendidikan dan kepala
sekolah di Australia.
Terhubung dengan pengalaman bersekolah di Kuba adalah organisasi
massa, meskipun bersifat sukarela, keanggotaannya hampir universal. The
Pioneros (Gerakan Pionir Jose Marti) merupakan pelajar dari Kelas 1
sampai 9. Keanggotaan FEEM (Federasi Pelajar Sekolah Menengah-Atas)
terbuka untuk semua pelajar tingkat sekunder. Pelajar dari kelas 9 dan
seterusnya juga dapat memilih untuk bergabung dengan UJC (Serikat Pemuda
Komunis).
Organisasi-organisasi ini, sementara benar-benar independen dari sistem
pendidikan publik, memberikan kesempatan para pelajar untuk
berpartisipasi secara langsung dalam dan mempengaruhi sistem pendidikan
pada umumnya. Misalnya, sebulan sekali anggota Pionero di setiap kelas
di setiap sekolah menengah Kuba mengadakan pertemuan, diarahkan oleh
perwakilan pelajar yang terpilih.
Pertemuan ini membahas dan memberikan suara pada segala sesuatu mulai
dari makanan yang ditawarkan untuk makan siang di sekolah, hingga cara
unit pelajaran tertentu disampaikan oleh guru. Keputusan dan hasil dari
pertemuan ini kemudian harus ditangani oleh staf pengajar, dan menjadi
dasar banyak perubahan di tingkat sekolah lokal – satu point yang sangat
ditekankan oleh para pelajar.
Semua organisasi massa juga memiliki kongres delegasi reguler di
tingkat nasional. Proposal pendidikan apapun yang merupakan hasil dari
diskusi ini dibawa langsung ke Majelis Nasional dan kementerian
pendidikan.
Jelas bahwa para pelajar melihat pertemuan-pertemuan tersebut dan peran
mereka di dalamnya sangat serius, dan merasa bahwa suara mereka diakui
penting tidak hanya dalam teori tetapi juga dalam praktek.
Keseriusan Melibatkan Anak Muda
Keseriusan Kuba melihat kapasitas anak muda dalam memberikan
kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat terlihat jelas dalam banyak
program sosial.
Salah satu contoh adalah inisiatif pelatihan guru baru yang
melibatkan pelajar Tahun 11 yang bermotivasi tinggi dalam kursus
mengajar dipercepat selama enam bulan ditambah dengan dua bulan komponen
praktis dibawah pengawasan. Setelah menyelesaikan kursus, lulusan
bekerja sebagai guru sekolah dasar selama satu tahun sambil
menyelesaikan tahun terakhir mereka di sekolah menengah pada hari Sabtu.
Mereka kemudian dapat memilih untuk terus belajar mengajar atau profesi
lain.
Sebagian, motivasi dari program tersebut adalah terus kurangnya
jumlah guru, meskipun tujuan khususnya adalah untuk mengurangi semua
kelas sekolah dasar sampai maksimal 15 pelajar per guru sesegera
mungkin. Setelah tercapai, Kuba akan memiliki rasio guru per pelajar
terbaik di Amerika Latin, dan rasio yang lebih baik dari angka yang ada
dan target yang diproyeksikan untuk sekolah-sekolah di Australia.
Meskipun program pelatihan guru dipercepat, ini dianggap bersifat
sementara dan jauh dari ideal, ada komitmen yang tulus untuk menawarkan
anak-anak muda yang berpartisipasi di dalamnya kesempatan terbaik untuk
menjadi guru yang baik. Hasil yang sukses hingga saat ini membuktikan
keyakinan ini merupakan hal yang memiliki dasar yang kuat, dengan
anak-anak sekolah dasar berhubungan sangat positif dengan mentor mereka
yang muda dan antusias.
Sebuah diskusi yang ada saat dalam teori pendidikan di seluruh negara
kapitalis maju adalah pertanyaan tentang bagaimana sistem pendidikan
dapat mempersiapkan pelajar untuk hidup sebagai warga negara dalam
“demokrasi partisipatoris”. Ini adalah respon terhadap kurangnya minat
di kalangan anak muda dalam sistem politik birokrasi negara,
ketidakpercayaan dan kebencian terhadap para politisi serta semua yang
mereka tawarkan.
Untuk rakyat Kuba, jelas bahwa sistem pendidikan yang tidak
demokratis di bawah arahan suatu sistem politik yang tidak demokratis –
yang menyingkirkan mayoritas besar rakyat dari keterlibatan nyata dalam
pengambilan keputusan kecuali sekedar memberikan selembar kertas dalam
kotak suara sekali setiap tiga atau empat tahun – akan memiliki efek
tersebut diatas pada orang-orang muda.
Sebagai alternatif, Kuba menawarkan sejumlah contoh bagaimana
“kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan” (seperti yang sering
digambarkan) bisa dan seharusnya bekerja.
Salah satu contoh adalah keterlibatan Pioneros dalam pemilihan
nasional, regional dan lokal. Ini adalah tanggung jawab mereka dan
mereka sendiri (yaitu, tidak ada polisi atau pejabat pemerintah yang
hadir) untuk mengawasi pengumpulan dan penghitungan surat suara di
setiap TPS. Tanggung jawab besar ini diambil paling serius oleh
Pioneros, yang dipercaya sepenuhnya oleh rakyat Kuba.
Contoh lain adalah kerja sukarela yang dilakukan oleh mayoritas
pelajar sekolah Kuba. Di samping penekanan kurikuler kuat pada tanggung
jawab sosial, pelajar Kuba mengambil berbagai tugas sosial di dalam dan
di luar kelas. Beberapa waktu lalu, kegiatan ini termasuk inspeksi kota
sebagai bagian dari kampanye untuk menyingkirkan nyamuk demam berdarah
dari Havana, persiapan pencegahan untuk musim topan pada bulan Juli dan
tugas-tugas rutin memperbaiki buku dan membersihkan sekolah dan kota.
Menciptakan Manusia Baru
Dalam teks terkenal “Man and Socialism in Cuba”, Che Guevara menyebut
pendidikan sebagai aspek fundamental dari pembebasan manusia, dan kunci
untuk membuka semua potensi kreatif umat manusia. Ide-ide ini terus
membingkai tugas pendidikan Kuba saat ini.
Pendidikan dipahami oleh siswa Kuba menjadi tugas yang secara
mendalam merupakan tugas kolektif. Ini jelas terbukti dalam pendekatan
mereka untuk belajar dan kegiatan mereka di organisasi massa. Yang
bertentangan dengan sifat kompetitif sekolah di Australia dan
negara-negara kapitalis lainnya. Di negeri sosialis Kuba pelajar
menghargai dan mengagumi mereka yang secara sadar membantu orang lain
untuk mamahami sebaik dirinya sendiri. Selama proses memilih delegasi di
organisasi massa, pidato-pidato para kandidat sering mengacu pada
keberhasilan keseluruhan dari klas yang mereka wakili, dan pada
kemampuan kandidat untuk membantu dan memberikan contoh untuk yang
lainnya, ketimbang capaian-capaian individual mereka.
Sebuah hal yang mencolok dari setiap percakapan dengan pelajar
sekolah Kuba adalah semangat mereka akan internasionalisme. Ketika
ditanya pemikiran mereka tentang masa depan, tanggapan umum
mengungkapkan optimisme tentang kemungkinan perubahan global, juga
keprihatinan yang mendalam bagi rakyat yang menderita di dunia saat ini.
Beberapa menyebut dengan bangga tindakan internasionalis Kuba seperti
memberikan pelatihan kepada dokter-dokter dari negara-negara Dunia
Ketiga dan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Amerika
Selatan dan Tengah.
Umumnya, penyebutan secara publik mengenai sistem pendidikan Kuba
mengacu pada statistik mengesankan yang telah dikumpulkan oleh
organisasi seperti UNICEF. Dan mengacu pada hal-hal seperti hasil
akademik, dan tingkat partisipasi dan retensi. Mengesankan, karena
mereka secara konsisten lebih baik dari rata-rata di Amerika Latin dan
dalam banyak kasus, bahkan dari Amerika Serikat.
Namun, dapat dikatakan bahwa prestasi yang paling penting dari sistem
pendidikan Kuba adalah keberhasilannya dalam memberikan kesempatan
untuk pengembangan motivasi, kepercayaan diri, kemampuan
mengartikulasikan diri serta anak-anak muda yang sangat teliti.
Ini adalah situasi yang sangat berbeda dengan sistem pendidikan penuh
lubang di bawah kapitalisme, yang dihadapkan dengan alienasi, ketiadaan
motivasi dan sering anak-anak muda kehilangan harapan.
Tentu saja terdapat contoh anak-anak muda semacam itu di Kuba, namun
jelas itu pengecualian. Bahkan penduduk Kuba yan gpaling kritis dan anti
sosial, sementara mengganggu turis di jalanan Old Havana, akan dengan
senang bercerita tentang pengalaman sekolahnya yang menyenangkan, dan
semua yang mereka pelajari dari teman kelas dan gurunya.
Meskipun banyak aspek yang belum pasti dalam masa depan Kuba, mereka
yang menganggap bahwa negeri tersebut akan kehilangan pemimpin tanpa
Fidel Castro, jelas belum berbicara dengan pemimpin-pemimpin masa depan
yang saat ini berada di sekolah-sekolah di Kuba.
Oleh : Jo Williams, anggota Democratic Socialist
Party dan guru sekolah menengah di Melbourne, saat ini berada di Havana
meneliti tentang sistem pendidikan Kuba.
Ditulis di Green Left Weekly pada 3 Juli 2012. Diterjemahkan Oleh Danang April dan Ignatius Mahendra K.








Home »
Berita.com
» Kuba: Pelajar di Jamin demokratis Revolusioner
Kuba: Pelajar di Jamin demokratis Revolusioner
Posted by Redaksi
Posted on 13.45
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar